PEMANFAATAN
BENDUNGAN BATU TEGI SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) SEKTOR BANDAR
LAMPUNG
(Makalah Praktikum Hidrologi Hutan)
Oleh :
Cindy Yoeland Violita
1114151012
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dam (bendungan) adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk membendung
sungai hingga terbentuk suatu waduk (reservoir) yang digunakan antara lain
untuk pembangkit tenaga listrik,irigasi, air minum, (water supply), pencegah
banjir, pariwisata, dan lain-lain. Tujuan dibuatnya bendungan tesebut biasanya untuk menyediakan air untuk irigasi atau penyediaan air di perkotaan, meningkatkan navigasi, menghasilkan tenaga hidroelektrik, menciptakan tempat rekreasi atau habitat untuk ikan dan hewan lainnya, pencegahan banjir dan menahan pembuangan dari tempat industri seperti pertambangan
atau pabrik. Salah satu bendungan yang terdapat di
Lampung adalah Bendungan Batu Tegi yang terletak di desa way harong, kecamatan
air naningan kabupaten tanggamus provinsi lampung, ± 90 km. Sebelah barat daya
kota bandar lampung di bangun pada sungai sekampung ± 65 km di hulu bendungan
argoguruh.
Bendungan batu tegi memiliki multifungsi
yang cukup baik, selain sebagai penyuplai air ketika musim kemarau, khususnya
dipersawahan petani, kemudian sebagai air minum masyarakat sekitar ataupun
masyarakat perkotaan, bendungan batu tegi juga digunakan sebagai pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) yang membengkitkan listrik hingga sampai ke Sumatra
bagian selatan. Dengan adanya PLTA ini sangat berpengaruh dan bermanfaat untuk
masyarakat, akan tetapi beberapa tahun yang lalu
Bendungan batu tegi ini sempat mengalami
penyurutan air atau debit air bendungan yang berkurang, hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu terjadingan musim kemarau yang berkepanjangan,
sehingga persediaan air untuk menyuplai air masyarakat sekitar atau mastrakatan
kota mengalami krisis, kemudian faktor yang tidak kalah pentingnya adalah
terjadinya kerusakan hutan bagian hulu, sehingga Pengelola Bendungan Batu Tegi
(PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sektor Bandar
Lampung)
berinisiatif melakukan penanaman pohon untuk menjaga ketersediaan air dan
menjaga kelestarian lingkungan.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kunjungan ke
Bendungan Batu Tegi adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa
dapat mengetahui manfaat dan fungsi Bendungan Batu Tegi
jika ditinjau dari aspek ekologi,
2. Mahasiswa
dapat mengetahui manfaat dan fungsi Bendungan Batu Tegi
jika
ditinjau dari aspek ekonomi,
3. Mahasiswa
dapat mengetahui manfaat dan fungsi Bendungan Batu Tegi
jika
ditinjau dari aspek sosial.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang
dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi.
Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit
Listrik Tenaga Air. Beberapa dam juga memiliki bagian yang disebut pintu
air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan
(Tančev, 2005).
Fungsi bendungan adalah sebagai pembangkit
listrik tenaga air. Banyak negara memiliki sungai dengan aliran air yang
memadai, yang dapat dibendung dan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, untuk
Menstabilkan aliran air/irigasi: Bendungan sering digunakan untuk mengontrol
dan menstabilkan aliran air, untuk pertanian tujuan dan irigasi. Mereka dapat
membantu menstabilkan atau mengembalikan tingkat air danau dan laut pedalaman.
Mereka menyimpan air untuk minum dan kebutuhan manusia secara langsung, untuk Pencegahan banjir: Bendungan diciptakan untuk
pengendalian banjir, untuk Reklamasi: Bendungan (sering disebut tanggul-tanggul
atau tanggul) digunakan untuk mencegah masuknya air ke suatu daerah yang
seharusnya dapat tenggelam, sehingga para reklamasi untuk digunakan oleh
manusia dan untuk Air pengalihan:
Bendungan yang digunakan untuk tujuan hiburan, (Tančev,2006).
Suatu bendungan yang dibangun dengan cara menimbunkan
bahan-bahan seperti : batu, krakal, pasir dan tanah pada
komposisi tertentu dengan fungsi sebagai pengempang atau pengangkat
permukaan air yang terdapat di dalam waduk di udiknya disebut bendungan type
urugan atau “bendungan urugan” Waduk adalah Wadah air yang terbentuk sebagai
akibat dibangunnya bangunan sungai
dalam hal ini bangunan bendungan, dan berbentuk pelebaran alur / badan / palung
sungai. Bendungan adalah : Bangunan yang dibuat / dibangun untuk menampung
debit air sungai, di mana air tersebut dapat digunakan untuk kesejahteraan
masyarakat sekitar, antara lain : untuk pengairan dan perikanan darat. Bendung adalah bangunan yang dibuat unutk menaikkan tinggi muka air, dimana digunakan untuk kepentingan
pengairan / irigasi (Santosa, 2004).
III. METODE
PENGAMATAN
A. Alat dan
Bahan
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam pengamatan
ini adalah
Alat tulis dan kamera. Sedangkan bahan praktikum
ini adalah semua objek yang berada di PLTA Batu Tegi sebagai media pembelajaran
B. Cara
Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan dari pengamatan ini adalah sebagai
berikut.
1.
Datang
ke lokasi Bendungan Batu Tegi
2.
Memasuki ruangan yang akan di amati
3.
Mencatat
informasi yang diberikan oleh narasumber
4.
Mendokumentasikan
hasil dari pengamatan
5.
Membuat laporan hasil pengamatan
C. Lokasi
Adapun lokasi yang dilakukan pengamatan yaitu di Bendungan Batu
Tegi, Kabupaten Tanggamus.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Mesin Turbin PLTA
Batu Tegi
Valve Bendungan
Batu Tegi
B. Pembahasan
Bendungan batutegi terletak di desa way
harong, kecamatan air naningan kabupaten tanggamus provinsi lampung, ± 90 km.
Sebelah barat daya kota bandar lampung di bangun pada sungai sekampung ± 65 km
di hulu bendungan argoguruh. Bendungan Batu Tegi diresmikan oleh Prisiden
Megawati Soekarno Putri pada tanggal 8 Maret 2004 dan pengerjaannya memakan
waktu sekitar delapan tahun. Dalam pembangunan batu tegi tersebut, jumlah
penduduk yang harus dipindahkan sebanyak
1.967 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa rata-rata 3-5 orang setiap kepala
keluarga.
Bendungan batu tegi terbentu dari tiga
sungai besar, yaitu sungai Sang arus, sungai Sekampung, dan sungai Way Rilau.
Irigasi way sekampung mulai dikembangkan 1935 yaitu dengan di bangun bendungan
Argoguruh pada sungai sekampung di kecamatan Tegineneng Kabupaten Lampung
Selatan (sekarang Kabupaten Pesawaran) beserta sistem jaringan irigasinya. Dari
hasil study tahun 2000, potensial lahan pertanian yang bisa dikembangkan dengan
irigasi mencapai kurang lebih 66.573 ha.
Bendungan batu tegi merupakan alternatif bagi pengembangan irigasi way
sekampung, disamping adanya manfaat lain seperti pembangkit listrik, air baku,
pariwisata, pengendalian banjir dan perikanan.
Sumber dana untuk pelaksanaan
pembangunan bendungan batu tegi berasal dari dana APBN dan LOAN OECF/ JBIC.
Jumlah dana yang diperlukan untuk pembangunan bendungan, termasuk pembangkit
listrik tenaga air sebesar Rp. 920 milyar.
A. Tujuan dan Manfaat Bendungan Batu Tegi
Dilihat dari Aspek Ekologi, Ekonomi dan Sosial.
Ø Aspek
Ekologi
Jika kita telaah mengenai fungsi
dan manfaat dari aspek ekologi, dengan adanya bendungan Batu Tegi ini
meningkatkan kepedulian pemerintah, pihak pengelolaa dan masyarakat akan
pentingnya hutan, sehingga pihak pengelola menerapkan penanaman pohon-pohon
hutan yang memiliki perakaran yang kuat, yang mampu menjerap air dengan baik
dan mampu mengendalikan erosi di dalam hutan. Penanaman pohon dilakukan selama
1 (satu) tahun 2 kali secara rutin abik dilakukan penanaman bersama masyarakat
sekitar ataupun pihak pengelola Bendungan Batu Tegi.
Ø Aspek
Ekonomi
Dengan adanya bendungan Batu Tegi
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat disekitar bendungan, karena bendungan
batu tegi dapat dimanfaatkan sebagai pariwista pengunjungan baik dari dalam
maupun dari luar Provinsi Lampung.
Ø Aspek
Sosial
Bendungan
batu tegi memiliki manfaat dan fungsi sosial antara lain yaitu peningkatan area
persawahan dan intensitas tanam, pembangkit tenaga tenaga listrik dengan kapasitas
28,6 mw (2 x 14,3 mw) dan energi yang dihasilkansebesar 100 gwh / tahun, penyediaan air baku untuk air
minum sebesar 2.250 lt/detik kepada masyarakat sekitar hingga masyarakat
perkotaan.
B. Jenis-jenis Bendungan
Bendungan Urukan Dapat
dibagi atas :
Ø Bendungan urugan homogen (bendungan homogen)
Ø Bendungan urugan zonal (bendungan zonal)
Ø Bendungan urugan bersekat (bendungan sekat/facing)
Ø Bendungan beton
C. Bangunan Pelengkap Bendungan
1. Bangunan
Pelimpah (Spill Way)
Digunakan untuk mengalirkan air banjir sehingga
dapat mencegah rusaknya tubuh bendungan (terutama jenis urukan ) akibat
meluapnya air banjir melalui puncak bendungan yang disebut over topping.
Jenis-jenis
bangunannya antara lain:
·
Bangunan
pelimpah jenis peluap (overflow spill way)
·
Bangunan
pelimpah jenis peluncur
·
Bangunan
pelimpah jenis luapan samping (side ward overflow type)
·
Bangunan
pelimpah jenis cerobong (morning glory overflow type)
·
Bangunan
pelimpah jenis Syphon
·
Bottom
Outlet ( Saluran bawah)
2.
Water Way
Water way disebut juga jalan air
merupakan suatu bagian konstruksi dimulai dari bangunan pengambilan (intake
structure) sampai ke saluran akhir (tail race), yang merupakan suatu bagian
utama dari PLTA, dimana air akan melalui “water way” sehingga tenaga listrik
dapat dibangkitkan.
3. Water Intake merupakan Suatu fasilitas bangunan yg berfungsi untuk
mengalirkan air ke terowongan atau terusan air ( water way), dilengkapi dengan : intake gate, untuk menutup saluran air
bila ada pemeliharaan atau perbaikan pada terowongan dan Trash Rack, untuk menyaring kotoran atau sampah
sehingga air yg masuk terowongan dalam keadaan bersih.
4.
Terowongan Tekan (Head Race Tunnel ), berfungsi untuk menyalurkan air dari bangunan
pengambil air dari head reke pipa pesat (penstock) Panjang terowongan tekan pada batu tegi adalah : 339,56 m dengan diameter 3,50 m
5. Tanki Pendatar (Surge Tank), Berfungsi Untuk meredam pukulan balik air (water
hammer) akibat penutupan inlet valve dari pipa pesat, jika terjadi gangguan
operasi pada turbin.
D. Data Teknis Bendungan Batutegi
a.
Genangan:
-
Daerah
tangkapan :
424 km²
-
muka air
banjir maximum (fwl) :
+281,50m
-
muka air
normal maximum (nwl) :
+274,00 m
-
muka air min.
operasi tenaga listrik (lwl) : +226,00 m.
-
muka air min
operasi irigasi :
+208,00 m
-
luas genangan
el. 281,5 m :
25,00 km²
-
luas genangan
el. 274,0 m :
21,00 km²
-
luas genangan
el. 226,0 m :
5,50 km²
-
luas genangan
el. 208,0 m :
2,10 km²
-
kapasitas
genangan el. 281,5 m :
860 juta m³
-
kapasitas
genangan el. 274,0 m :
690 juta m³
-
kapasitas
genangan el. 226,0 m :
90 juta m³
-
kapasitas
genangan el. 208,0 m :
25 juta m³
-
kapasitas
tampung efektif (el.208 m -274 m) :
665 juta m³
b.
Tubuh Bendungan :
-
Type :Timbunan batu dengan inti tanah kedap air
-
Panjang Puncak : 701,00 m
-
Elevasi Puncak : + 283,00 m (tepi)
:
+ 284. 50 m(tengah)
-
Lebar Puncak : 12,00 m
-
Tinggi Bendungan : 120,00 m
-
Volume Timbunan : 9.641.071 m³
-
Panjang Inspection gallery : 841,00 m
-
Panjang Access Gallery : 233,00 m
c.
Bangunan
Pelimpah (SPILLWAY)
-
Lokasi :Pada tebing kiri
-
Type :Pelimpah bebas (tanpa pintu) dengan terowongan
-
Debit rencana : (Q PMF) 5.350 m³/s
-
Elevasi mercu : + 274,00 m
-
Elevasi dasar : + 172,557 m
-
Terowongan miring
Diameter : 11,50 m (dengan lapisan beton bertulang)
Panjang : 157.00 m (berakhir pada
lengkungan)
-
Terowongan dan saluran mendatar
Diameter : 11,50 m
Panjang : 333.00 m
-
Bangunan keluar (outlet structure)
Diameter : 11,50 m
panjang : 40,00 m
Elevasi dasar bangunan keluar : + 172,557 m
d.
Terowongan
Pengelak (Diversion Tunnel)
-
Type : Penampang lingkaran pelapis beton
bertulang
-
Panjang : 770,00 m
-
Diameter hulu : 10,00 m
-
Debit banjir : 1.660 m³/s
-
Diameter hilir : 11,50 m
-
Lebar saluran : 11.50 m
e.
Terusan Air
(Water Way)
-
Lokasi : Pada tebing Kiri
-
Type Intake : Pengambil miring
-
Debit maksimum : 180 m³/s
-
Elevasi dasar : +201,24 m
-
Pintu pengambil : Pintu plat baja
-
Diameter terowongan : 3,50 m
-
Panjang terowongan : 414 m
-
Diameter pipa
saluran :
1,95 m
-
Jenis katup
pengaman saluran irigasi : 1,95 m – 2,10
m (Diameter)
-
Jenis katup
kendali irigasi : kerucut tetap (fixe cone).
E. Pembangkit
Listri Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) adalah suatu tempat atau usaha menghasilkan energi tenaga listrik,
dimana sebagai energinya mengguakan fluida air.
1. Prinsip Kerja Energi PLTA
Ø Energi Potensial (Ep) menjadi
energi Kinetik (Ek)
Air
dari bendungan / danau / sungai mengalir menuju turbin dari ketinggian tertentu
melalui sebuah saluran air.
Ø Energi Kinetik (Ek) menjadi
energi mekanik (Em)
Air yang masuk dari saluran air,
menggerakkan turbin. Turbin berputar sesuai dengan kecepatan air masuk
Ø Energi mekanik (Em) menjadi
energi listrik (El)
Putaran
turbin mengakibatkan berputarnya juga generator yang dihubngkan poros.
2.
Proses Konversi Energi
Pada PLTA
3.
Cara Memperoleh Air Sebagai Sumber Energi
a.
Aliran sungai langsung (run of river)
Aliran air sungai langsung digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik
b.
Bendungan (Dam)
Air dari sungai atau air hujan yang ditampung dalam suatu bendungan (dam)
yang dibangun melintang sungai, sehingga dapat menampung pada musim hujan dan
memanfaatkannya pada musim kemarau (air dapat dimanfaatkan sepanjang tahun)
c.
Kolam tando / kolam pengatur
Aliran air sungai yang ditampung dalam suatu bendungan (dam) yang
dibangun melintang sungai untuk mengatur aliran sungai secara periodik
(harian/mingguan) sesuai dengan perubahan beban terutama pada beban puncak.
4.
Alat-Alat Yang
Digunakan Dalam Pembangkit Tenaga Listrik Batu Tegi
a.
Generator, suatu peralatan
yang berfungsi untuk merubah energi
mekanik (gerak) dari turbin menjadi energi listrik.
Bagian-bagian generator antara lain:
-
Stator,
bagian generator yang tidak bergerak dan terdiri dari
rangka besi cor atau baja, inti magnetik berlapis dan winding armature
-
Rotor, bagian generator yang bergerak/ berputar yang mempunyai
jenis-jenis salient pole dengan winding mengelilingi kutub-kutub
medan magnet yang berada pada sekeliling inti yang berlapis
-
Exciter merupakan alat yang berfungsi sebagai penimbul medan magnet
sehingga generator dapat menghasilkan gaya gerak listrik (GGL)
-
Poros, Bagian yang terhubung dengan turbin yang dapat memutar
rotor generator
-
Kopling, Bagian poros yang dipasang untuk menghubung-kan turbin
dengan generator
b. Governoor, Suatu pelengkap otomatis guna mengkontrol kecepatan
suatu jenis turbin, motor ataupun mesin yang sejenis. Alat ini digunakan mengatur debet air yang
dibutuhkan runner,supaya putaran/frekuensi tetap konstan dengan kondisi beban
berubah-ubah. Jenis-jenis governor
antara lain: governoor mekanik, governoor elektrik, governoor digital.
c. Turbin, merupakan mesin penggerak dimana energi
fluida (cair) digunakan langsung untuk memutar roda turbin.
d. Jalur transmisi, berfungsi menyalurkan energi
listrik dari pembangkit listrik menuju gardu-gardu listrik dan diteruskan ke
konsumen (rumah-rumah dan pusat industri). Selain itu berfungsi mengubungkan
antara pusat-pusat listrik yang satu dengan yang lainnya.
e. Relay proteksi, Adalah alat yang bekerja secara
otomatis untuk mengatur/memasukkan suatu rangkaian listrik (rangkaian trip
/alarm) akibat perubahan rangkaian tersebut.
f. Programmable logic control
(PLC), berfungsi sebagai kontrol sekensial (PLC memroses
input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan
teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step /
langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat. Dan juga berfungsi sebagai monitoring plant (PLC secara terus menerus
memonitor suatu system (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan
mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol
(misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke
operator).
g. Scada, merupakan sistem komputer yang digunakan untuk sistem
operasi tenaga listrik, berfungsi menyelenggarakan supervisi dan pengendalian
atas operasi sistem tenaga listrik menurut prosedur dan protocol tertentu.
h. Sensor, adalah suatu alat untuk mendeteksi/ mengukur sesuatu
yang digunakan untuk mengubah variasi/ besaran mekanis, magnetis, panas, sinar,
dan kimia menjadi tegangan dan arus.
i. Tranduser, Alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke
bentuk lain, yang merupakan elemen penting dalam sistem pengendali.
j. Main Strainer Cooling Water dan Reducing Valve Cooling Water
k. Transformator, suatu peralatan untuk memindahkan/ mentrasfer energi
listrik arus bolak-balik dari sisi primer ke sisi sekunder tanpa merubah
frekuensi dengan cara induksi magnet, dan lain-lain.
l. Pipa Pesat (Penstock), Menyalurkan dan mengarahkan tekanan air ke turbin, mendapatkan tekanan hidrostatis yg sebesarnya dan dilengkapi Inlet Valve yang berfungsi untuk beroperasinya
turbin. Jenis yang dipakai pada Batutegi yaitu Tipe
Butterfly valve.
F.
Prinsip
Konversi Energi Pada PLTA
Daya yang dihasilkan berdasarkan rumus :
P = 9,8 HQ (kW);
Pt = 9,8 ht HQ (kW);
Pg = 9,8 hthg HQ (kW).
Dimana : P =
Tenaga yang dikeluarkan secara teoritis.
H = Tinggi jatuh air efektif (m)
Q = Debit air (m3/s)
ht = Efisiensi
turbin
hg= Efisiensi
generator
Dari rumus diatas daya yang dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi
jatuh dan debit air, oki berhasilnya pembangkitan tenaga air tergan-tung dari
usaha untuk mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara efektif
dan ekonomis.
F.
Cara Pemperoleh Sumber Energi
ü Aliran Sungai Langsung
(Run Of River)
Aliran
air sungai langsung digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik .
ü Bendungan (DAM)
Air
dari sungai atau air hujan yang ditampung dalam suatu bendungan (dam) yang
dibangun melintang sungai, sehingga dapat menampung pada musim hujan dan
memanfaatkannya pada musim kemarau (air dapat dimanfaatkan sepanjang tahun).
ü Kolam Tando / Kolam
Pengatur
Aliran air sungai yang ditampung dalam suatu bendungan (dam) yang
dibangun melintang sungai untuk mengatur aliran sungai secara periodik
(harian/mingguan) sesuai dengan perubahan beban terutama pada beban puncak.
ü Waduk Dengan Suatu
Ketinggian.
Air dari sungai atau air hujan yang ditampung dalam suatu bendungan (dam) dengan ketinggian tertentu
terhadap sungai, kemudian keluaran dari dam tersebut dikembalikan lagi melalui suatu
peralatan yang disyaratkan untuk kepentingan pembangkit listrik.
ü Pasang Surut Air Laut.
beda tinggi pasang surut dan
pasang naik yang cukup besar (± 13,5
meter), perbedaan ini dapat dimanfaatkan untuk
pembangunan sebuah pembangkit listrik.
V.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun yang dapat kita simpulkan
dalam praktikum pada Bendungan Batu Tegi, yaitu sebagai berikut.
1. Aspek
ekologi yaitu meningkatkan kepedulian pemerintah, pihak pengelola dan
masyarakat akan pentingnya hutan, sehingga pihak pengelola menerapkan penanaman
pohon-pohon hutan yang memiliki perakaran yang kuat, yang mampu menjerap air
dengan baik dan mampu mengendalikan erosi di dalam hutan.
2. Aspek
Ekonomi yaitu dengan adanya bendungan Batu Tegi dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat disekitar bendungan, karena bendungan batu tegi dapat dimanfaatkan
sebagai pariwista pengunjungan baik dari dalam maupun dari luar Provinsi
Lampung,
3. Aspek
sosialBendungan batu tegi memiliki manfaat dan fungsi sosial antara lain yaitu
peningkatan area persawahan dan intensitas tanam, pembangkit tenaga tenaga
listrik dengan kapasitas 28,6 mw (2 x 14,3 mw) dan energi yang
dihasilkansebesar 100 gwh / tahun,
penyediaan air baku untuk air minum sebesar 2.250 lt/detik kepada masyarakat
sekitar hingga masyarakat perkotaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Santosa,2004. Pengertian Bendungan (DAM). http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/61980/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf?sequence=4.
Diakses pada tanggal 6 Juni 2013, pukul 20.09 WIB.
Tančev. 2005. Manfaat Bendungan (DAM) Batu Tegi. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_fis_0708831_cahapter2.pdf.
Diakses
pada tanggal 6 Juni 2013, pukul 20.09 WIB
Tančev. 2006. Fungsi Bendungan (DAM) Batu Tegi. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_fis_0708831_cahapter2.pdf.
Diakses
pada tanggal 6 Juni 2013, pukul 20.19 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar