Kamis, 17 Agustus 2017

Laporan Praktikum Hidrologi Hutan - Pemanfaatan Bendungan Batu Tegi



   

PEMANFAATAN BENDUNGAN BATU TEGI SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) SEKTOR BANDAR LAMPUNG
(Makalah Praktikum Hidrologi Hutan)




Oleh :

Cindy Yoeland Violita

1114151012


 Hasil gambar untuk logo unila



       
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013




I.     PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang


Dam (bendungan) adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk membendung sungai hingga terbentuk suatu waduk (reservoir) yang digunakan antara lain untuk pembangkit tenaga listrik,irigasi, air minum, (water supply), pencegah banjir, pariwisata, dan lain-lain. Tujuan dibuatnya bendungan tesebut biasanya untuk  menyediakan air untuk irigasi atau penyediaan air di perkotaan, meningkatkan navigasi, menghasilkan tenaga hidroelektrik, menciptakan tempat rekreasi atau habitat untuk ikan dan hewan lainnya, pencegahan banjir dan menahan pembuangan dari tempat industri seperti pertambangan atau pabrik. Salah satu bendungan yang terdapat di Lampung adalah Bendungan Batu Tegi yang terletak di desa way harong, kecamatan air naningan kabupaten tanggamus provinsi lampung, ± 90 km. Sebelah barat daya kota bandar lampung di bangun pada sungai sekampung ± 65 km di hulu bendungan argoguruh.

Bendungan batu tegi memiliki multifungsi yang cukup baik, selain sebagai penyuplai air ketika musim kemarau, khususnya dipersawahan petani, kemudian sebagai air minum masyarakat sekitar ataupun masyarakat perkotaan, bendungan batu tegi juga digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang membengkitkan listrik hingga sampai ke Sumatra bagian selatan. Dengan adanya PLTA ini sangat berpengaruh dan bermanfaat untuk masyarakat, akan tetapi beberapa tahun yang lalu

Bendungan batu tegi ini sempat mengalami penyurutan air atau debit air bendungan yang berkurang, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu terjadingan musim kemarau yang berkepanjangan, sehingga persediaan air untuk menyuplai air masyarakat sekitar atau mastrakatan kota mengalami krisis, kemudian faktor yang tidak kalah pentingnya adalah terjadinya kerusakan hutan bagian hulu, sehingga Pengelola Bendungan Batu Tegi (PT.  PLN (Persero) Pembangkitan Sektor Bandar Lampung) berinisiatif melakukan penanaman pohon untuk menjaga ketersediaan air dan menjaga kelestarian lingkungan.

B.  Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kunjungan ke Bendungan Batu Tegi adalah sebagai berikut.
1.      Mahasiswa dapat mengetahui manfaat dan fungsi Bendungan Batu Tegi
 jika ditinjau dari aspek ekologi,
2.      Mahasiswa dapat mengetahui manfaat dan fungsi Bendungan Batu Tegi
 jika ditinjau dari aspek ekonomi,
3.      Mahasiswa dapat mengetahui manfaat dan fungsi Bendungan Batu Tegi
 jika ditinjau dari aspek sosial.



II.      TINJAUAN PUSTAKA

Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Beberapa dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan  (Tančev, 2005).
Fungsi bendungan adalah sebagai pembangkit listrik tenaga air. Banyak negara memiliki sungai dengan aliran air yang memadai, yang dapat dibendung dan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, untuk Menstabilkan aliran air/irigasi: Bendungan sering digunakan untuk mengontrol dan menstabilkan aliran air, untuk pertanian tujuan dan irigasi. Mereka dapat membantu menstabilkan atau mengembalikan tingkat air danau dan laut pedalaman. Mereka menyimpan air untuk minum dan kebutuhan manusia secara langsung, untuk Pencegahan banjir: Bendungan diciptakan untuk pengendalian banjir, untuk Reklamasi: Bendungan (sering disebut tanggul-tanggul atau tanggul) digunakan untuk mencegah masuknya air ke suatu daerah yang seharusnya dapat tenggelam, sehingga para reklamasi untuk digunakan oleh manusia dan untuk Air pengalihan: Bendungan yang digunakan untuk tujuan hiburan, (Tančev,2006).

Suatu bendungan yang dibangun dengan cara menimbunkan bahan-bahan seperti : batu, krakal, pasir dan tanah pada komposisi tertentu dengan fungsi sebagai pengempang atau pengangkat permukaan air yang terdapat di dalam waduk di udiknya disebut bendungan type urugan atau “bendungan urugan” Waduk adalah Wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendungan, dan berbentuk pelebaran alur / badan / palung sungai. Bendungan adalah : Bangunan yang dibuat / dibangun untuk menampung debit air sungai, di mana air tersebut dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar, antara lain : untuk pengairan dan perikanan darat. Bendung adalah bangunan yang dibuat unutk menaikkan tinggi muka air, dimana digunakan untuk kepentingan pengairan / irigasi (Santosa, 2004).



III.   METODE PENGAMATAN



A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam pengamatan ini adalah
Alat tulis  dan  kamera. Sedangkan bahan praktikum ini adalah semua objek yang berada di PLTA Batu Tegi sebagai media pembelajaran


B. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan dari pengamatan ini adalah sebagai berikut.
1.         Datang ke lokasi Bendungan Batu Tegi
2.         Memasuki ruangan yang akan di amati
3.         Mencatat informasi yang diberikan oleh narasumber
4.         Mendokumentasikan hasil dari pengamatan
5.         Membuat laporan hasil pengamatan

C. Lokasi
Adapun lokasi yang dilakukan pengamatan yaitu di Bendungan Batu Tegi, Kabupaten Tanggamus.





IV.   HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil Pengamatan
  
                   Mesin Turbin                                              PLTA Batu Tegi
 
 
Valve                                              Bendungan Batu Tegi

 
B.  Pembahasan
Bendungan batutegi terletak di desa way harong, kecamatan air naningan kabupaten tanggamus provinsi lampung, ± 90 km. Sebelah barat daya kota bandar lampung di bangun pada sungai sekampung ± 65 km di hulu bendungan argoguruh. Bendungan Batu Tegi diresmikan oleh Prisiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 8 Maret 2004 dan pengerjaannya memakan waktu sekitar delapan tahun. Dalam pembangunan batu tegi tersebut, jumlah penduduk yang harus dipindahkan  sebanyak 1.967 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa rata-rata 3-5 orang setiap kepala keluarga.

Bendungan batu tegi terbentu dari tiga sungai besar, yaitu sungai Sang arus, sungai Sekampung, dan sungai Way Rilau. Irigasi way sekampung mulai dikembangkan 1935 yaitu dengan di bangun bendungan Argoguruh pada sungai sekampung di kecamatan Tegineneng Kabupaten Lampung Selatan (sekarang Kabupaten Pesawaran) beserta sistem jaringan irigasinya. Dari hasil study tahun 2000, potensial lahan pertanian yang bisa dikembangkan dengan irigasi  mencapai kurang lebih 66.573 ha. Bendungan batu tegi merupakan alternatif bagi pengembangan irigasi way sekampung, disamping adanya manfaat lain seperti pembangkit listrik, air baku, pariwisata, pengendalian banjir dan perikanan.

Sumber dana untuk pelaksanaan pembangunan bendungan batu tegi berasal dari dana APBN dan LOAN OECF/ JBIC. Jumlah dana yang diperlukan untuk pembangunan bendungan, termasuk pembangkit listrik tenaga air sebesar Rp. 920 milyar.

A.  Tujuan dan Manfaat Bendungan Batu Tegi Dilihat dari Aspek Ekologi, Ekonomi dan Sosial.

Ø Aspek Ekologi
Jika kita telaah mengenai fungsi dan manfaat dari aspek ekologi, dengan adanya bendungan Batu Tegi ini meningkatkan kepedulian pemerintah, pihak pengelolaa dan masyarakat akan pentingnya hutan, sehingga pihak pengelola menerapkan penanaman pohon-pohon hutan yang memiliki perakaran yang kuat, yang mampu menjerap air dengan baik dan mampu mengendalikan erosi di dalam hutan. Penanaman pohon dilakukan selama 1 (satu) tahun 2 kali secara rutin abik dilakukan penanaman bersama masyarakat sekitar ataupun pihak pengelola Bendungan Batu Tegi.
Ø Aspek Ekonomi
Dengan adanya bendungan Batu Tegi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat disekitar bendungan, karena bendungan batu tegi dapat dimanfaatkan sebagai pariwista pengunjungan baik dari dalam maupun dari luar Provinsi Lampung.
Ø Aspek Sosial
Bendungan batu tegi memiliki manfaat dan fungsi sosial antara lain yaitu peningkatan area persawahan dan intensitas tanam, pembangkit tenaga tenaga listrik dengan kapasitas 28,6 mw (2 x 14,3 mw) dan energi yang dihasilkansebesar  100 gwh / tahun, penyediaan air baku untuk air minum sebesar 2.250 lt/detik kepada masyarakat sekitar hingga masyarakat perkotaan.

B.  Jenis-jenis Bendungan
Bendungan Urukan  Dapat dibagi atas :
Ø Bendungan urugan homogen   (bendungan homogen)
Ø Bendungan urugan zonal  (bendungan zonal)
Ø Bendungan urugan bersekat  (bendungan sekat/facing)
Ø Bendungan beton

C.  Bangunan  Pelengkap Bendungan
1.    Bangunan Pelimpah (Spill Way)
Digunakan untuk mengalirkan air banjir sehingga dapat mencegah rusaknya tubuh bendungan (terutama jenis urukan ) akibat meluapnya air banjir melalui puncak bendungan yang disebut over topping.
Jenis-jenis bangunannya antara lain:
·      Bangunan pelimpah jenis peluap (overflow spill way)
·      Bangunan pelimpah jenis peluncur
·      Bangunan pelimpah jenis luapan samping (side ward overflow type)
·      Bangunan pelimpah jenis cerobong (morning glory overflow type)
·      Bangunan pelimpah jenis Syphon
·      Bottom Outlet ( Saluran bawah)
2.    Water Way
Water way disebut juga jalan air merupakan suatu bagian konstruksi dimulai dari bangunan pengambilan (intake structure) sampai ke saluran akhir (tail race), yang merupakan suatu bagian utama dari PLTA, dimana air akan melalui “water way” sehingga tenaga listrik dapat dibangkitkan.
3.    Water Intake merupakan Suatu fasilitas bangunan yg berfungsi untuk mengalirkan air ke terowongan atau terusan air ( water way), dilengkapi dengan : intake gate, untuk menutup saluran air  bila ada pemeliharaan atau perbaikan pada terowongan dan Trash Rack, untuk menyaring kotoran atau sampah sehingga air yg masuk terowongan dalam keadaan bersih.
4.    Terowongan Tekan (Head Race Tunnel ), berfungsi untuk menyalurkan air dari bangunan pengambil air dari head reke pipa pesat (penstock) Panjang terowongan tekan pada batu tegi adalah : 339,56 m dengan diameter 3,50 m
5.    Tanki Pendatar (Surge Tank), Berfungsi Untuk meredam pukulan balik air (water hammer) akibat penutupan inlet valve dari pipa pesat, jika terjadi gangguan operasi pada turbin.

D.  Data Teknis Bendungan Batutegi
a.    Genangan:
-       Daerah tangkapan                                                           : 424 km²
-       muka air banjir maximum (fwl)                                      : +281,50m
-       muka air normal maximum (nwl)                                    : +274,00 m
-       muka air min. operasi tenaga listrik  (lwl)                       : +226,00 m.
-       muka air min operasi irigasi                                            : +208,00 m
-       luas genangan el. 281,5 m                                               : 25,00 km²
-       luas genangan el. 274,0 m                                               : 21,00 km²
-       luas genangan el. 226,0 m                                               : 5,50 km²
-       luas genangan el. 208,0 m                                               : 2,10 km²
-       kapasitas genangan el. 281,5 m                                      : 860 juta m³
-       kapasitas genangan el. 274,0 m                                      : 690 juta m³
-       kapasitas genangan el. 226,0 m                                      : 90 juta m³
-       kapasitas genangan el. 208,0 m                                      : 25 juta m³
-       kapasitas tampung efektif (el.208 m -274 m)                 : 665 juta m³
b.    Tubuh Bendungan :
-       Type :Timbunan batu dengan inti tanah kedap air
-       Panjang Puncak                                                              : 701,00 m
-       Elevasi Puncak                                                                : + 283,00 m (tepi)
     : + 284. 50 m(tengah)
-       Lebar Puncak                                                                  : 12,00 m
-       Tinggi Bendungan                                                          : 120,00 m
-       Volume Timbunan                                                          : 9.641.071 m³
-       Panjang Inspection gallery                                              : 841,00 m
-       Panjang Access Gallery                                                  : 233,00 m
c.    Bangunan Pelimpah (SPILLWAY)
-       Lokasi                                                                             :Pada tebing kiri
-       Type :Pelimpah bebas (tanpa pintu) dengan terowongan
-       Debit rencana                                                                  : (Q PMF) 5.350 m³/s      
-       Elevasi mercu                                                                  : + 274,00 m
-       Elevasi dasar                                                                   : + 172,557 m
-       Terowongan miring
Diameter : 11,50 m (dengan lapisan beton bertulang)
Panjang   : 157.00 m (berakhir pada lengkungan)
-       Terowongan dan saluran mendatar
Diameter                                                                         : 11,50 m
Panjang                                                                           : 333.00 m
-       Bangunan keluar (outlet structure)
Diameter                                                                         : 11,50 m
panjang                                                                           : 40,00 m
Elevasi dasar bangunan keluar                                        : + 172,557 m
d.   Terowongan Pengelak (Diversion Tunnel)
-       Type : Penampang lingkaran pelapis beton bertulang
-       Panjang                                                                           : 770,00 m
-       Diameter hulu                                                                 : 10,00 m
-       Debit banjir                                                                     : 1.660 m³/s
-       Diameter hilir                                                                  : 11,50 m
-       Lebar saluran                                                                  : 11.50 m
e.    Terusan Air (Water Way)
-       Lokasi                                                                             : Pada tebing Kiri
-       Type Intake                                                                     : Pengambil miring
-       Debit maksimum                                                             : 180 m³/s
-       Elevasi dasar                                                                   : +201,24 m
-       Pintu pengambil                                                              : Pintu plat baja
-       Diameter terowongan                                                     : 3,50 m
-       Panjang terowongan                                                       : 414 m
-       Diameter pipa saluran                                                     : 1,95 m
-       Jenis katup pengaman saluran irigasi :  1,95 m – 2,10 m (Diameter)
-       Jenis katup kendali irigasi : kerucut tetap (fixe cone).
E.  Pembangkit Listri Tenaga Air (PLTA) 
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah suatu tempat atau usaha menghasilkan energi tenaga listrik, dimana sebagai energinya mengguakan fluida air.
1.    Prinsip Kerja Energi PLTA
Ø  Energi Potensial (Ep) menjadi energi Kinetik (Ek)
Air dari bendungan / danau / sungai mengalir menuju turbin dari ketinggian tertentu melalui sebuah saluran air.
Ø  Energi Kinetik (Ek) menjadi energi mekanik (Em)
Air yang masuk dari saluran air, menggerakkan turbin. Turbin berputar sesuai dengan kecepatan air masuk
Ø  Energi mekanik (Em) menjadi energi listrik (El)
Putaran turbin mengakibatkan berputarnya juga generator yang dihubngkan poros.

2.      Proses Konversi Energi Pada PLTA

                                  
                                                                              
                                                                         
                                                                           
                                                                          

3.    Cara Memperoleh Air Sebagai Sumber Energi
a.    Aliran sungai langsung (run of river)
Aliran air sungai langsung digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik
b.    Bendungan (Dam)
Air dari sungai atau air hujan yang ditampung dalam suatu bendungan (dam) yang dibangun melintang sungai, sehingga dapat menampung pada musim hujan dan memanfaatkannya pada musim kemarau (air dapat dimanfaatkan sepanjang tahun)                           
c.    Kolam tando / kolam pengatur
Aliran air sungai yang ditampung dalam suatu bendungan (dam) yang dibangun melintang sungai untuk mengatur aliran sungai secara periodik (harian/mingguan) sesuai dengan perubahan beban terutama pada beban puncak.

4.    Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Pembangkit Tenaga Listrik Batu Tegi
a.    Generator, suatu peralatan yang berfungsi untuk  merubah energi mekanik (gerak) dari turbin menjadi energi listrik. Bagian-bagian generator antara lain:
-       Stator, bagian generator yang tidak bergerak dan terdiri dari rangka besi cor atau baja, inti magnetik berlapis dan winding armature
-       Rotor, bagian generator yang bergerak/ berputar yang mempunyai jenis-jenis salient pole dengan winding mengelilingi kutub-kutub medan magnet yang berada pada sekeliling inti yang berlapis
-       Exciter merupakan alat yang berfungsi sebagai penimbul medan magnet sehingga generator dapat menghasilkan gaya gerak listrik (GGL)
-       Poros, Bagian yang terhubung dengan turbin yang dapat memutar rotor generator
-       Kopling, Bagian poros yang dipasang untuk menghubung-kan turbin dengan generator
b.    Governoor, Suatu pelengkap otomatis guna mengkontrol kecepatan suatu jenis turbin, motor ataupun mesin yang sejenis. Alat ini digunakan mengatur debet air yang dibutuhkan runner,supaya putaran/frekuensi tetap konstan dengan kondisi beban berubah-ubah. Jenis-jenis governor antara lain: governoor mekanik, governoor elektrik, governoor digital.
c.    Turbin, merupakan mesin penggerak dimana energi fluida (cair) digunakan langsung untuk memutar roda turbin.
d.   Jalur transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari pembangkit listrik menuju gardu-gardu listrik dan diteruskan ke konsumen (rumah-rumah dan pusat industri). Selain itu berfungsi mengubungkan antara pusat-pusat listrik yang satu dengan yang lainnya.
e.    Relay proteksi, Adalah alat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur/memasukkan suatu rangkaian listrik (rangkaian trip /alarm) akibat perubahan rangkaian tersebut.
f.     Programmable logic control (PLC), berfungsi sebagai kontrol sekensial (PLC memroses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat. Dan juga berfungsi sebagai monitoring plant (PLC secara terus menerus memonitor suatu system (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator).
g.    Scada, merupakan sistem komputer yang digunakan untuk sistem operasi tenaga listrik, berfungsi menyelenggarakan supervisi dan pengendalian atas operasi sistem tenaga listrik menurut prosedur dan protocol tertentu.
h.    Sensor, adalah suatu alat untuk mendeteksi/ mengukur sesuatu yang digunakan untuk mengubah variasi/ besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus.
i.      Tranduser, Alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke bentuk lain, yang merupakan elemen penting dalam sistem pengendali.
j.      Main Strainer Cooling Water dan Reducing Valve Cooling Water
k.    Transformator, suatu peralatan untuk memindahkan/ mentrasfer energi listrik arus bolak-balik dari sisi primer ke sisi sekunder tanpa merubah frekuensi dengan cara induksi magnet, dan lain-lain.
l.      Pipa Pesat (Penstock), Menyalurkan dan mengarahkan tekanan air ke turbin, mendapatkan tekanan hidrostatis yg sebesarnya dan dilengkapi Inlet Valve yang berfungsi untuk beroperasinya turbin. Jenis  yang dipakai pada Batutegi yaitu  Tipe Butterfly valve.


F.   Prinsip Konversi Energi Pada PLTA
Daya yang dihasilkan berdasarkan rumus :
P = 9,8 HQ (kW); 
Pt = 9,8 ht HQ (kW);
Pg = 9,8 hthg HQ (kW).
Dimana :  P = Tenaga yang dikeluarkan secara teoritis.
H = Tinggi jatuh air efektif (m)
Q = Debit air (m3/s)
ht = Efisiensi turbin
hg= Efisiensi generator
Dari rumus diatas daya yang dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi jatuh dan debit air, oki berhasilnya pembangkitan tenaga air tergan-tung dari usaha untuk mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara efektif dan ekonomis.

F. Cara Pemperoleh Sumber Energi
ü Aliran Sungai Langsung (Run Of River)
          Aliran air sungai langsung digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik .  
ü Bendungan (DAM)
          Air dari sungai atau air hujan yang ditampung dalam suatu bendungan (dam) yang dibangun melintang sungai, sehingga dapat menampung pada musim hujan dan memanfaatkannya pada musim kemarau (air dapat dimanfaatkan sepanjang tahun).
ü Kolam Tando / Kolam Pengatur
Aliran air sungai yang ditampung dalam suatu bendungan (dam) yang dibangun melintang sungai untuk mengatur aliran sungai secara periodik (harian/mingguan) sesuai dengan perubahan beban terutama pada beban puncak.
ü Waduk Dengan Suatu Ketinggian.                                          
Air dari sungai atau air hujan yang ditampung dalam suatu     bendungan (dam) dengan ketinggian tertentu terhadap sungai, kemudian keluaran dari dam tersebut dikembalikan lagi melalui suatu peralatan yang disyaratkan untuk kepentingan pembangkit listrik.
ü Pasang Surut Air Laut.
beda tinggi  pasang surut dan pasang naik yang cukup besar (± 13,5 meter), perbedaan ini dapat dimanfaatkan untuk  pembangunan sebuah pembangkit listrik. 




























V.      PENUTUP

A.  Kesimpulan
Adapun yang dapat kita simpulkan dalam praktikum pada Bendungan Batu Tegi, yaitu sebagai berikut.
1.    Aspek ekologi yaitu meningkatkan kepedulian pemerintah, pihak pengelola dan masyarakat akan pentingnya hutan, sehingga pihak pengelola menerapkan penanaman pohon-pohon hutan yang memiliki perakaran yang kuat, yang mampu menjerap air dengan baik dan mampu mengendalikan erosi di dalam hutan.
2.    Aspek Ekonomi yaitu dengan adanya bendungan Batu Tegi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat disekitar bendungan, karena bendungan batu tegi dapat dimanfaatkan sebagai pariwista pengunjungan baik dari dalam maupun dari luar Provinsi Lampung,
3.    Aspek sosialBendungan batu tegi memiliki manfaat dan fungsi sosial antara lain yaitu peningkatan area persawahan dan intensitas tanam, pembangkit tenaga tenaga listrik dengan kapasitas 28,6 mw (2 x 14,3 mw) dan energi yang dihasilkansebesar  100 gwh / tahun, penyediaan air baku untuk air minum sebesar 2.250 lt/detik kepada masyarakat sekitar hingga masyarakat perkotaan.







DAFTAR PUSTAKA

Santosa,2004. Pengertian Bendungan (DAM). http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/61980/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf?sequence=4. Diakses pada tanggal 6 Juni 2013, pukul 20.09 WIB.

Tančev. 2005. Manfaat Bendungan (DAM) Batu Tegi. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_fis_0708831_cahapter2.pdf. Diakses pada tanggal 6 Juni 2013, pukul 20.09 WIB

Tančev. 2006. Fungsi Bendungan (DAM) Batu Tegi. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_fis_0708831_cahapter2.pdf. Diakses pada tanggal 6 Juni 2013, pukul 20.19 WIB.

                                                                                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Faktor-faktor Penyebab Illegal Logging di Indonesia

A. Latar Belakang  Illegal Logging Illegal logging atau pembalakan liar yang dilakukan di dalam maupun di luar kawasan hutan sepertinya ...