Kamis, 17 Agustus 2017

Laporan Hidrologi Hutan - Debit Air Sungai





DEBIT AIR SUNGAI
(Laporan Praktikum Hidrologi Hutan)



Oleh :


Agustin Arisandi Mustika             1114151001
Cindy Yoeland Violita                  1114151012               
Dingin Prayoga                            1114151019   
Erwin                                          1114151029
Kiki Dwi Anugrah                       1114151038
M. Bramsah                                1114151041
Reni Yulian                                  1114151051
Robi Angger Kusuma                  1114151059


Hasil gambar untuk logo unila




FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013





I.     PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang

Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Sedangkan debit air sungai adalah, tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur pemukaan air sungai. Pengukurannya dilakukan tiap hari, atau dengan pengertian yang lain debit atau aliran sungai adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt).


Terdapat tiga kemungkinan perubahan debit sungai yaitu laju pertambahan air bawah tanah lebih kecil dari penurunan aliran  air bawah tanah normal, laju pertambahan air bawah tanah sama dengan laju penurunannya, sehingga debit aliran menjadi konstan untuk sementara, dan laju  pertambahan air bawah tanah melebihi laju penurunan normal, sehingga terjadi kenaikan permukaan air tanah dan debit sungai (Arsyad, 2006).


Proses terbentuknya debit sungai itu terbentuk dengan adanya aliran air dari satu atau beberapa sumber air yang berada di ketinggian,umpamanya disebuah puncak bukit atau gunung yg tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di daerah itu, kemudian terkumpul dibagian yang cekung, lama kelamaan dikarenakan sudah terlalu penuh, akhirnya mengalir keluar melalui bagian bibir cekungan yang paling mudah tergerus air selanjutnya air itu akan mengalir di atas permukaan tanah yang paling rendah, mungkin mula mula merata, namun karena ada bagian- bagian dipermukaan tanah yang tidak begitu keras, maka mudahlah terkikis, sehingga menjadi alur alur yang tercipta makin hari makin panjang, seiring dengan makin deras dan makin seringnya air mengalir di alur itu, maka semakin panjang dan semakin dalam, alur itu akan berbelok, atau bercabang, apabila air yang mengalir disitu terhalang oleh batu sebesar alur itu, atau batu yang banyak, demikian juga dgn sungai di bawah permukaan tanah, terjadi dari air yang mengalir dari atas, kemudian menemukan bagian-bagan yang dapat di tembus ke bawah permukaan tanah dan mengalir ke arah dataran rendah yg rendah.lama kelamaan sungai itu akan semakin lebar.

B.  Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum debit air sungai ini adalah sebagai berikut.

1.      Mahasiswa dapat mengetahui definisi debit air sungai,
2.      Mahasiswa dapat mengetahui cara perhitungan dan pengukuran debit air sungai,
3.      Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang menentukan pengukuran debit air sungai.

C.  Manfaat Praktikum

Adapun manfaat praktikum debit air sungai ini adalah praktikan dapat mengetahui bagaimana cara-cara dalam pengukuran debit air dan mengetahui apa contoh dari kegunaan pengukuran debit air, serta dapat mengetahui konstanta sungai dan menghitung debit air sungai tersebut dengan menggunakan rumus.

 


II.  TINJAUAN PUSTAKA



Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Satuan debit yang digunakan adalah meter kubir per detik (m3/s). Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu (Asdak,2002).

Aliran  sungai berasal dari hujan yang masuk kedalam alur  sungai berupa aliran permukaan dan aliran air dibawah permukaan,debit aliran sungai akan naik setelah terjadi hujan yang cukup ,  kemudian  yang   turun kembali setelah hujan selesai. Grafik yang menunjukan naik turunnya debit sungai menurut waktu disebut hidrograf, bentuk hidrograf  sungai tergantung dari sifat hujan dan sifat daerah aliran sungai ( Arsyad,2006). 


Terdapat tiga kemungkinan perubahan debit sungai yaitu laju pertambahan air bawah tanah lebih kecil dari penurunan aliran  air bawah tanah normal, laju pertambahan air bawah tanah sama dengan laju penurunannya, sehingga debit aliran menjadi konstan untuk sementara, dan laju  pertambahan air bawah tanah melebihi laju penurunan normal, sehingga terjadi kenaikan permukaan air tanah dan debit sungai (Arsyad, 2006).

Arus adalah gerak air (atau udara atau fluida lainnya) yang mengalir. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan arus atau air di suatu lokasi, biasanya menggunakan perangkat tali plastik dan bola pimpong (Hehanusa, 2001).



III.  METODE PRAKTIKUM

A.  Alat dan Bahan
Adapun alat yang dipergunakan dalam praktikum debit air sungai yaitu sebagai berikut.
Ø Bambu,
Ø Bola Pimpong,
Ø Pita Meter,
Ø Meteran,
Ø Stopwatch,
Ø Tali Rapia,
Ø Tally sheet,
Ø dan alat tulis.
Sedangkan bahan atau objek yang dipergunakan dalam pengamatan dan pengukuran debit air sungai yaitu aliran sungai yang berlokasi di Bataranila, Bandar Lampung.

B.  Langkah Kerja
Adapun langkah kerja dalam pengamatan dan mengukuran debit air sungai yaitu sebagai berikut.
1.      Menentukan aliran sungai yang akan menjadi tempat pengukuran debit air sungai,
2.      Mempersiapkan alat dan bahan dalam pengukuran debit air sungai
3.      Mengukur panjang sungai ,
4.      Menentukan kedalaman air sungai,
5.      Menghitung waktu jatuhnya bola pimpong dari hulu ke hilir sungai sebanyak 5 kali pengulangan.

C.  Rumus Debit Air Sungai
Berikut ini adalah cara perhitungan dalam mencari debit air sungai.
1.      V = S/T
Keterangan : V = Kecepatan (m/s), S = Jarak (m), T = Waktu (s),
2.      A = P X L
Keterangan : A = Luas penampang (m²), P = panjang (m), L = Lebar (m),
3.      Q = A X V
Keterangan : Q = Debit air (m/s), A = Luas penampang (m²), V = Kecapatan (m/s).



IV.   HASIL DAN PEMBAHASAN


     A. Data Hasil Pangukuran

Berikuti ini adalah data hasil pengukuran dan perhitungan debit air sungai yakni sebagai berikut.

T (detik)
Trata-rata
V (m/s)
T1
T2
T3
T4
T5
7,37
7,33
8,32
7,38
7,48
7,58
0,66

Kedalaman (m)
A (m2)
S (m)
L (m)
K1
K2
K3
K4
A1
A2
A3
A4
0,5
0,5
0,37
0,55
0,63
0,63
0,23
0,55
5
5



2.    Pembahasan

Praktikum hidrologi hutan dilakukan di anak sungai yang ada di Bataranila. Pengukuran debit air sungai ini dilakukan untuk mengukur jumlah air yang mengalir pada sungai yang di ukur. Langkah- langkah yang dilakukan dalam mengukur debit sungai ini yaitu mengukur dan menghitung luas penampang sungai serta kecepatan alirannya. Menghitung luas penampang yang dilakukan yaitu mengukur panjang sungai serta lebar sungai. Panjang sungai yang diukur sepanjang 5 meter serta lebar sungainya 5 meter. Rata- rata waktu yang diukur yaitu 7,58 detik. Dari data tersebut didapatkan luas penampang sungai sebesar 1,83 m2. Kecepatan aliran sungai didapatkan dengan membagikan antara panjang sungai dan rata- rata waktu didapatkan sebesar 0,66 m/s. Sementara itu untuk mengukur debit air dari sungai dengan mengalikan antara luas penampang dan kecepatan aliran. Didapatkan hasil yaitu 1,1 m3/s. Berdasarkan hasil tersebut berarti setiap detik sungai tersebut mengalirkan 1,1 m3 air.



Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Debit air ini merupakan factor yang penting sebagai penentu dalam pengelolaan daerah aliran sungai. Pelestarian hutan merupakan hal penting penentu jumlah air yang mengalir dari suatu sungai. Semakin baik kondisi suatu hutan maka semakin baik kondisi sungai tersebut dan keberlanjutan aliran sungai akan selalu terjaga. Hutan sebagai daerah penyerap air hujan yang kemudian menjadi air tanah. Hutan ini juga akan mengurangi erosi badan sungai yang dikarenakan badan tanah ini akan diikat oleh perakaran dari pohon yang ada di sekitar sungai.


Faktor- faktor yang mempengaruhi debit air yaitu intensitas air hujan, curah hujan merupakan salah satu factor utama yang memiliki komponen musiman yang dapat secara cepat mempengaruhi debit air, dan siklus tahunan dengan karakteristik musim hujan panjang (kemarau pendek), atau kemarau panjang (musim hujan pendek). Yang dapat menyebabkan bertambah dan berkurangnya debit air. Faktor kedua adalah penggundulan hutan, fungsi utama hutan dalam kaitan dengan hidrologi adalah sebagai penahan tanah yang mempunyai kelerengan tinggi, sehingga akir hujan yang jatuh di daerah tersebut tertahan dan meresap kedalam tanah yang selanjutnya akan menjadi air tanah. Sedangkan faktor selanjutnya adalah intersepsi, merupakan proses ketika air hujan jatuh pada permukaan vegetasi diatas permukaan tanah, tertahan beberapa saat, untuk diuapkan kembali ke atmosfer atau diserap oleh vegetasi yang bersangkutan.

 Dalam menghitung dan mengukur debit air sungai yang harus diperhatikan adalah apakah pengukuran dilakukan ketika terjadi evaporasi ataupun belum terjadi evaporasi, karena evaporasi merupakan komponen yang penting, dimana evaporasi ini menentukan dalam membuat air baru. Evaporasi merupakan proses penguapan air yang ada di permukaan bumi. Dimana penguapan ini akan terkondensasi menjadi awan yang pada kondisi tertentu akan mengeluarkan titik- titik air yang kemudian menjadi hujan. Dan air hujan ini akan menggantikan air dipermukaan bumi yang sudah diuapkan dan akan berubah menjadi air baru.

Pengukuran debit air sungai ini terdapat kendala- kendala yaitu penampang sungai yang disisi kanan dan kirinya serta di bawah permukaan terdapat bebatuan besar, sehingga dalam pengukuran kedalaman air sungai dan panjang air sungai tidak mendapatkan nilai yang pasti walaupun sudah diukur dengan benar, karena lapisan dasar sungai tidak terukur dengan pasti.

Solusi pada kendala pengukuiranb debit air sungai yakni, ada beberapa rumus yang dapat menghitung debit air sungai dalam kondisi yang ditemukan kelompok kami sebelumnya.







V.  KESIMPULAN

Dari praktikum debit air sungai dapat diambil kesimpulan yaitu, sebagai berikut.


1.    Debit air sungai adalah, tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur pemukaan air sungai. Pengukurannya dilakukan tiap hari, atau dengan pengertian yang lain debit atau aliran sungai adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt).
2.    Rumus mencari debit air sungai yaitu sebagai berikut, Q = A X V
Keterangan : Q = Debit air (m/s), A = Luas penampang (m²), V = Kecapatan(m/s).
3.    Faktor- faktor yang mempengaruhi debit air yaitu intensitas air hujan, curah hujan merupakan salah satu factor utama yang memiliki komponen musiman yang dapat secara cepat mempengaruhi debit air, dan siklus tahunan dengan karakteristik musim hujan panjang (kemarau pendek), atau kemarau panjang (musim hujan pendek). Yang dapat menyebabkan bertambah dan berkurangnya debit air. Faktor kedua adalah penggundulan hutan, fungsi utama hutan dalam kaitan dengan hidrologi adalah sebagai penahan tanah yang mempunyai kelerengan tinggi, sehingga akir hujan yang jatuh di daerah tersebut tertahan dan meresap kedalam tanah yang selanjutnya akan menjadi air tanah. Sedangkan faktor selanjutnya adalah intersepsi, merupakan proses ketika air hujan jatuh pada permukaan vegetasi diatas permukaan tanah, tertahan beberapa saat, untuk diuapkan kembali ke atmosfer atau diserap oleh vegetasi yang bersangkutan.




DAFTAR PUSTAKA

Asdak, 2012. Pengertian debit air sungai. http://wandycivilengeneering.blogspot.com/2012/10/debit-aliran-air sungai.html. Diakses pada tanggal 29 Mei 2013, pukul 20.13 WIB.
Arsyad, 2006. Faktor perubahan debit air sungai. http://diyanpleiades.blogspot.com/2011/12/debit-air.html. Diakses pada tanggal 29 Mei 2013, pukul 20.20 WIB.
Hehanusa, 2001. Debit air sungai. http://catetankuliah.blogspot.com/2009/05/laporan-praktikum-persamaan-bernaulli.html. Diakses pada tanggal 29 Mei 2013, pukul 20.28 WIB.










1 komentar:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,

    (Tommy.k)

    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com

    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri

    BalasHapus

Faktor-faktor Penyebab Illegal Logging di Indonesia

A. Latar Belakang  Illegal Logging Illegal logging atau pembalakan liar yang dilakukan di dalam maupun di luar kawasan hutan sepertinya ...